JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN — Pemerintah Kabupaten Madiun kembali menggelar rangkaian Bakti Sosial Terpadu (BST) di Desa Muneng, Kecamatan Pilangkenceng, Rabu–Kamis (26–27/11/2025). Kegiatan dua hari ini bukan hanya menjadi ruang silaturahmi pemerintah daerah dengan warga, tetapi juga wadah penyampaian aspirasi serta perluasan layanan kesehatan masyarakat. Bupati dan Wakil Bupati Madiun beserta Kepala OPD lingkup Pemkab Madiun pun menginap di rumah warga setempat.

Berbagai layanan dihadirkan, mulai dari pasar murah, bazar UMKM, pelayanan administrasi, kegiatan olahraga, hingga layanan kesehatan seperti pemeriksaan medis, posyandu, donor darah, dan sosialisasi pencegahan penyakit. Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Madiun juga memberikan bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), bantuan sistem pengelolaan air limbah domestik setempat (SPALD-S) yaitu toilet berbilik, tangki septik, geastrap, resapan serta mengadakan diklat linmas.

Sementara agenda sarasehan yang digelar di halaman TK Desa Muneng menjadi ruang dialog langsung antara masyarakat dan pemerintah. Bupati Madiun, Hari Wuryanto, menyebut kegiatan ini dirancang agar usulan dan kebutuhan warga dapat tersampaikan tanpa perantara.

“Program BST di Desa Muneng ini kami harapkan menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk mengemukakan aspirasi. Jika ada kekurangan atau persoalan di lapangan, silakan disampaikan langsung kepada kami. Pemerintah daerah bersama jajaran forkopimda akan menindaklanjuti,” ujar Bupati.

Hari Wur panggilan akrab Bupati Madiun ini juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam membangun desa. Menurutnya, kebersamaan dan kekompakan warga menjadi kunci kemajuan.

“Mari terus menjaga keguyuban. Warisan budaya gotong royong harus kita rawat, karena dengan bersama, pekerjaan besar akan terasa ringan,” ucapnya.

Wakil Bupati Madiun, Purnomo Hadi menyampaikan program cek kesehatan gratis kepada masyarakat Desa Muneng.

Fokus Utama: Kesehatan dan Pencegahan Penyakit

Aspek kesehatan menjadi perhatian khusus dalam agenda ini. Wakil Bupati Madiun, Purnomo Hadi menyampaikan bahwa Pemkab Madiun menyiapkan program pemeriksaan kesehatan gratis yang akan dilaksanakan serentak di seluruh puskesmas. Langkah ini, kata dia, menjadi bagian dari upaya deteksi dini penyakit kronis yang rentan menyerang usia produktif.

“Redetection ini penting agar penyakit diketahui sejak awal. Pemeriksaan meliputi diabetes, kolesterol, asam urat, hingga skrining TBC melalui uji mantoux. Jika terdeteksi, masyarakat akan mendapat penanganan dan obat gratis,” jelasnya.

Ia menambahkan, warga tidak perlu khawatir mengenai pembiayaan pengobatan. Pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran kesehatan dan memperkuat akses layanan melalui program Universal Health Coverage (UHC) atau KIS bagi masyarakat kurang mampu.

"Kalau harus dirujuk, puskesmas akan mengarahkan ke RSUD Caruban untuk wilayah utara. Pemerintah menjamin pembiayaan kesehatan melalui UHC, namun pencegahan tetap yang utama,” tegas dr. Pur panggilan akrab Wabup Madiun.

Rangkaian BST di Desa Muneng menjadi contoh layanan publik yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat, terutama kesehatan dan akses aspirasi. Dengan pemeriksaan gratis, edukasi kesehatan, serta ruang komunikasi terbuka antara warga dan pemerintah, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup sekaligus mempercepat penanganan masalah kesehatan sejak dini di tingkat desa. (Adv/jum).