JATIMPOS.CO/MOJOKERTO- “Geger Pabrik Gula Gempol Kerep” menjadi lakon pergeralan ludruk berlokasi di Yayasan Bimasakti Peduli Negeri, Jl.Kamboja RT 03,RW 03, Ds. Claket, Kec.Pacet, Kabupaten Mojokerto, Kamis malam (27/11/2025).

Warga disitu tampak antusias menyaksikan pergelaran tersebut dari Grup ludruk Budhi Wijaya Entertaiment Traditional Art. Ludruk Budhi Wijaya didirikan pada tahun 1984 oleh Sahid Pribadi, ayah dari Didik Purwanto.

Kru ludruk bersama anggota DPRD Jatim, pejabat Disbudpar Jatim, Forkopimcam, Kades dan tokoh masyarakat setempat pada pergelaran ludruk di Ds Claket Mojokerto (27/11/2025)

-------------------------------------------

Pergelaran Ludruk ini digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim bersama DPRD Provinsi Jatim. “Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memajukan dan mengembangkan kebudayaan Jawa Timur khususnya ludruk,” kata Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari.

Menurut Kadisbudpar Jatim, kebudayaan merupakan bagian penting dalam penguatan jati diri dan penguatan karakter bangsa atas dasar nilai – nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Pergelaran ludruk hari ini adalah wujud komitmen kita untuk menjaga dan melestarikan ludruk, sekaligus mengenalkannya pada masyarakat terkhusus generasi muda agar muncul rasa bangga dan rasa memiliki terhadap budayanya.

“Jawa Timur merupakan provinsi yang kaya akan potensi dan keragaman budaya, maka kita harus berbangga hati bahwa Jawa Timur saat ini memiliki 158 warisan budaya tak benda. Dari angka tersebut, salah satunya adalah ludruk yang ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda pada tahun 2014. Potensi ini tentunya patut kita banggkan dan jaga bersama, serta kita kembangkan dan manfaatkan secara maksimal guna mendukung kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Berbagai upaya juga terus dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mendukung pelindungan dan pengembangan seni, baik melalui festival dan pergelaran seni, maupun pengusulan pelaku budaya dan maestro yang terlibat dalam penganugerahan budaya tingkat provinsi maupun nasional. Diharapkan upaya ini dapat memotivasi seniman dan budayawan lainnya agar terus semangat dalam berkarya dan berkomitmen dalam menjaga pelestarian kebudayaan Jawa Timur.

“Kami sangat mengapresiasi pelaksanaan pergelaran ludruk ini. Masyarakat utamanya generasi muda, adalah garda terdepan dalam pelestarian budaya. Pelibatan masyarakat lintas generasi merupakan sebagai langkah positif dalam mencapai pemajuan bangsa utamanya dalam aspek sosial dan budaya,” paparnya.

“Semoga melalui kegiatan pergelaran ludruk pada hari ini dapat lebih menguatkan komitmen kita dalam mengawal pelindungan dan pengembangan budaya bangsa. Selamat menikmati euforia kegiatan ini. Semoga tuhan senantiasa membimbing kita untuk menggapai hari esok yang lebih baik dan Jawa Timur yang lebih makmur. Berkarakter dan berakhlak mulia,” pungkasnya.

Hadir pada kesempatan itu unsur pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Jatim, pejabat dan staf Disbudpar Jatim, pejabat Pemkab Sidoarjo, Forkopimcam, Kades dan tokoh masyarakat.

Anggota DPRD Provinsi Jatim Hj Anik Maslachah pada kesempatan itu mengapresiasi kerjasama Disbudpar Jatim dengan DPRD Jatim dan pihak yang terlibat. “Seni budaya terjaga, juga ada efek ekonomi meningkatkan pendapatan masyarakat,” ujarnya.

Di sekitar lokasi banyak penjual makanan, minuman. “Insya Allah semoga laku saling menguntungkan penjual dan pembeli,” tambahnya.Selain itu dalam setiap pagelaran budaya, masyarakat berkumpul dengan rukun, dan ekonomi rakyat ikut bangkit.

“Kita wajib menjaga budaya kita sendiri. Sebagai bangsa besar yang memiliki budaya kuat, itu adalah anugerah dari Tuhan. Kemerdekaan yang diberikan Allah SWT mari kita jaga dengan hidup rukun,” pungkasnya. (rls/din)