JATIMPOS.CO/KAB. JEMBER - Program Pemerintah Kabupaten Jember untuk menekan angka perkawinan usia dini melalui inovasi-inovasi DP3AKB berbuah hasil yang baik. Hal ini membuat DP3AKB menjadi 5 besar PPA Award tingkat Provinsi Jawa Timur.
Dalam Kategori Pencegahan dan Pencegahan Perkawinan Anak Award itu Kabupaten Jember akan bersaing menjadi nomor satu bersama Kota Surabaya, Kabupaten Lamongan, Banyuwangi, dan Bondowoso.
Kepala Dinas DP3AKB Regar Jeane Dealen Nangka menyampaikan, sebelum menjadi lima besar pihaknya telah melalui beberapa penilaian bersama 38 kabupaten/kota lainnya.
"Setelah itu disaring kami masuk 10 besar, kemudian kami dapat surat sudah masuk menjadi lima besar. Dari lima ini nanti akan dicari siapa yang nomor 1,2, dan 3," katanya, Rabu (18/06/2025).
Regar mengatakan, penilaian selanjutnya akan dilakukan pada hari Kamis 19 Juni 2025 di kantor Pemkab Jember.
"Disitu ada penilaian akhir yang menentukan kami menjadi nomor berapa," imbuhnya.
Ada delapan indikator menurut Regar, yang akan menjadi penilaian oleh tim penilai. Diantaranya, indikator kelembagaan, peraturan perundang-undangan atau regulasi, data, inovasi, monitor evaluasi, dan keterlibatan stakeholder.
Capaian ini kata Regar, tidak terlepas dari peran serta sejumlah pihak khususnya Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) Kabupaten Jember.
Kabupaten Jember sempat berada di urutan nomor 2 seJatim pada rentang 2020-2022 dalam jumlah perkawinan anak. Tahun 2023 lebih parah, berada di urutan pertama seprovinsi dengan jumlah 1295 pasangan pengantin. (Ari)