JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Penyaluran Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) tahap kedua tahun 2025 secara nasional telah dimulai sejak bulan Mei, sesuai arahan dari Kementerian Sosial. Namun, khusus untuk Kabupaten Pamekasan, realisasi bantuan masih berjalan secara bertahap hingga pertengahan Juni.
Menurut Kordinator Kabupaten SDM PKH Pamekasan, Lukman Hakim mengatakan, sebagian Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sudah mulai menerima bantuan, sementara sebagian lainnya masih dalam proses pencairan. Warga yang belum menerima bansos diminta untuk bersabar karena proses distribusi belum sepenuhnya selesai.
Hingga saat ini, lanjut Lukman, data penerima PKH tahap kedua untuk wilayah Pamekasan belum muncul secara lengkap di aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG). Hal ini menyulitkan petugas dalam melakukan pemantauan dan pelaporan secara akurat.
"Karena data jumlah penerima belum tersedia di SIKS-NG, kami belum bisa menyampaikan angka pasti atau persentase realisasi penyaluran," ujar Lukman, Rabu (18/6/2025).
Menurutnya, pada penyaluran kali ini pihak daerah tidak lagi menerima dokumen SP2D atau data pembayaran langsung dari pusat. Seluruh informasi dan acuan sepenuhnya bergantung pada data yang muncul di SIKS-NG.
Meskipun data belum lengkap, para pendamping PKH di tingkat desa dan kecamatan tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Tujuannya adalah memastikan bahwa KPM mendapatkan informasi yang benar, dan tidak terjadi kebingungan di lapangan.
"Kami sudah instruksikan kepada SDM PKH agar menyampaikan kepada warga bahwa bansos sudah mulai tersalurkan, meskipun belum semuanya. Kami minta agar warga tetap menunggu karena prosesnya bertahap," jelasnya.
Lukman menuturkan, pada tahap pertama tahun ini, jumlah KPM PKH di Pamekasan mencapai sekitar 49 ribu kepala keluarga. Namun, untuk tahap kedua, data penerima sudah disesuaikan dengan hasil pemutakhiran melalui sistem data sentris (DTSEN) yang mengacu pada DTKS terbaru.
Akibatnya, terjadi pergeseran data penerima, beberapa KPM yang sebelumnya menerima, bisa saja tidak termasuk pada tahap kedua, dan sebaliknya.
Hal ini merupakan bagian dari proses validasi agar bantuan tepat sasaran, namun di lapangan perlu didukung dengan komunikasi yang lebih terbuka kepada masyarakat.
Penyaluran bansos PKH di Pamekasan pada tahap kedua ini masih terus berjalan dan diharapkan selesai dalam waktu dekat.
"Namun, kondisi saat ini menunjukkan perlunya perbaikan dalam sistem distribusi data dan koordinasi antar-instansi, agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan bantuan tersalurkan secara tepat waktu," pungkasnya. (did).