JATIMPOS.CO/SURABAYA — Ketua Komisi C DPRD Jawa Timur, Adam Rusydi, mengapresiasi kinerja Bank Jatim yang berhasil mencatatkan deviden tertinggi di antara seluruh Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia.
Namun demikian, ia mengingatkan pentingnya pembenahan sistem pengawasan internal untuk mencegah munculnya persoalan serupa di masa mendatang.
“Secara performa, Bank Jatim hari ini luar biasa. Sebagai BPD, devidennya tertinggi dibandingkan bank daerah lainnya. Tapi kita tidak menutup mata bahwa masih ada permasalahan yang harus dibenahi,” kata Adam Rusydi saat diwawancarai di Gedung DPRD Jatim Surabaya, Senin (23/6).
Menurut politisi Partai Golkar itu, proses evaluasi terhadap direksi dan komisaris saat ini masih berlangsung di tingkat Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan belum sepenuhnya final. Meski begitu, Adam menilai sejumlah langkah pembenahan yang dilakukan manajemen patut diapresiasi.
“Bank Jatim terus melakukan perbaikan. Sistem layanan seperti BI-Fast sudah diperbaiki, dan ada penyegaran jajaran direksi. Sekarang kita juga punya direktur baru yang usianya sudah sangat produktif. Harapan kami, mereka membawa semangat baru untuk menjadikan Bank Jatim lebih sehat dan kompetitif,” jelasnya.
Adam juga menegaskan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap lembaga keuangan daerah tersebut. Ia meminta masyarakat tidak ragu menyimpan dananya di Bank Jatim karena aspek regulasinya terjamin.
“Kami ingin menyampaikan kepada masyarakat: jangan ragu simpan uang di Bank Jatim. Ini bank milik daerah, dan secara regulasi dilindungi negara,” tegasnya. (zen)