JATIMPOS.CO/MOJOKERTO - Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kabupaten Sumenep menggelar rapat kerja di Mojokerto, 12–14 Oktober 2025, untuk meneguhkan solidaritas organisasi sekaligus kemandirian media siber.

Kegiatan bertema “Meneguhkan Peran JMSI: Solidaritas Organisasi dan Kemandirian Media Siber” ini diarahkan sebagai langkah strategis memperkuat arah dan nilai organisasi di tengah tantangan ruang digital.

Ketua JMSI Kabupaten Sumenep, Supanji menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi momentum penting bagi JMSI untuk meneguhkan kembali semangat kebersamaan dan tanggung jawab moral sebagai organisasi profesi.

Ia menilai, di tengah derasnya arus informasi digital, media siber dituntut tidak hanya cepat dalam menyajikan berita, tetapi juga akurat dan berimbang.

"Selain itu, kekuatan organisasi tidak hanya diukur dari jumlah anggotanya, melainkan dari kualitas komitmen dan kesadaran kolektif untuk menjaga marwah jurnalistik," katanya, Senin (13/10/2025).

Pria yang akrab disapa Panji itu-pun mengingatkan, pentingnya kemandirian ekonomi sebagai fondasi keberlanjutan media. Tanpa kemandirian finansial, katanya, sulit bagi sebuah media menjaga independensi redaksional di tengah tekanan ekonomi dan politik yang kerap terjadi.

"Oleh karena itu, JMSI mendorong setiap anggotanya untuk mengembangkan model bisnis yang sehat dan berbasis etika pers," ungkapnya.

Panji juga menilai bahwa sinergi antaranggota JMSI adalah kunci agar media lokal tidak berjalan sendiri-sendiri. Dengan kolaborasi yang kuat, media daerah dapat saling menopang dalam menghadapi tantangan disrupsi dan persaingan konten di ruang digital.

Sebab itu, kata dia, raker di Mojokerto bukan sekadar ajang perencanaan program, melainkan refleksi bersama untuk meneguhkan eksistensi organisasi di tengah perubahan besar dalam dunia pers. Raker kali ini, juga menandai tekad JMSI untuk terus menjadi ruang tumbuh bagi media siber yang berpihak pada nilai kebenaran dan kepentingan masyarakat.

“Kami tidak ingin JMSI hanya menjadi nama, tapi menjadi gerakan nyata yang melahirkan media siber berintegritas, profesional, dan mampu menjadi pilar keempat demokrasi di daerah,” pungkasnya. (red)