JATIMPOS.CO/SURABAYA — Perhimpunan Perawatan Penderita Penyakit Mata Undaan (P4MU) memperingati 110 tahun kiprah pelayanan mata sekaligus meluncurkan layanan LASIK Presbyond untuk presbiopia di Rumah Sakit Mata Undaan (RSMU), Rabu (15/10/2025).

Agenda berlangsung di Auditorium dr. Mohammad Badrie dan berlanjut di Gedung LASIK & Aesthetic Center dengan presentasi dokter, serta live surgery.

Ketua P4MU Arif Afandi membuka dengan menegaskan pijakan sejarah organisasi dan rumah sakit.

“Kita bersyukur bahwa hari ini kita merayakan atau tasyakuran untuk 110 tahun P4MU,” ujarnya.

Arif menjelaskan P4MU merupakan transformasi dari Soerabaiasche Oogheelkundige Kliniek yang diinisiasi dr. Steiner pada 1915, disahkan organisasi pada 1916.

“Kemudian ketika dr. Steiner pulang ke Belanda digantikan oleh Dr. A. Deutman. Nah Dr. A. Deutman inilah yang kemudian merintis untuk rumah sakit ini (RSMU) dengan mulai membangun rumah sakit pada tahun 1930 dan selesai membangunnya tahun 1933,” jelasnya.

“Karena itu rumah sakitnya dihitung sejak 1930 dan sekarang ini berarti usianya menjadi 95 tahun,” lanjutnya.

Menurut Arif, organisasi yang menembus usia satu abad wajib bertransformasi mengikuti ekosistem layanan kesehatan mata yang kian kompetitif.

“Kalau dulu itu kita murni sebagai organisasi sosial, maka kita ini mulai bergeser paradigmanya karena faktor eksternal yang berubah itu, kita harus bergeser dari yang sosial menjadi bisnis. Kita harus mengikuti ekosistem yang berubah, baik itu secara regulasi maupun persaingan-persaingan pelayanan kesehatan,” tegasnya.

Ia menekankan perubahan dilakukan tanpa meninggalkan misi pelayanan publik, namun dengan standar tata kelola dan daya saing baru.

Di bidang teknologi, Arif menegaskan pembaruan peralatan dilakukan berkelanjutan. “Tapi tujuan utamanya bahwa rumah sakit mata undaan itu akan selalu meng-update teknologi yang terbaru yang paling mutakhir,” katanya.

Ia menyebut RSMU termasuk yang pertama memakai mesin LASIK di Indonesia Timur dan terus mengikuti pembaruan, antara lain penggunaan VisuMax pada 2022 berdurasi 8 detik, serta penyegaran alat yang lama karena discontinue menuju layanan presbiopia LASIK Presbyond.

“Kita ini Rumah Sakit Mata Undaan di Surabaya dan bahkan di Indonesia Timur termasuk yang pertama kali menggunakan mesin lasik,” ujarnya.

“Tapi tujuan utamanya bahwa Rumah Sakit Mata Undaan itu akan selalu meng-update teknologi yang terbaru yang paling mutakhir,” imbuhnya.

Proses live surgery peluncuran layanan LASIK presbiopia oleh tim dokter RSMU Surabaya, Rabu (15/10/2025).

-----------------------------------------------------------

Direktur Utama RSMU dr. Sahata Napitupulu, Sp.M(K), memaparkan tujuan dan prinsip pengembangan teknologi bedah refraktif.

“Jadi pelayanan lasik itu adalah mengkoreksi dari anomali refraksi atau kelainan refraksi,” ujarnya.

Menurut Sahata, inovasi diarahkan pada akurasi tindakan dan kenyamanan pasien. “Prinsipnya teknologi itu satu semakin presisi, semakin comfort, dan meminimalisir untuk komplikasi pasca tindakan,” tuturnya.

Sahata menerangkan layanan baru dikhususkan bagi pasien presbiopia—penurunan kemampuan melihat dekat akibat usia, umumnya setelah 40 tahun.

“Untuk tindakan presbyon ini adalah tindakan inovasi dari Lasik di mana kita khususkan untuk mereka yang mengalami presbiopia,” jelasnya.

Ia menekankan pemilihan pasien bersifat selektif melalui pemeriksaan medis; teknologi dasarnya serupa LASIK, namun perangkat lunak, penerapan, serta perhitungannya berbeda.

Targetnya, RSMU menjadi pusat laser vision correction terbarukan sehingga pasien tidak perlu mencari layanan ke luar negeri.

Kesaksian manfaat prosedur juga disampaikan salah satu pasien, Hasan, warga Surabaya. “Alhamdulillah setelah operasi jelas semua, terang. Bisa baca, lihat jauh bisa, menengah bisa, dekat juga bisa,” kata Hasan.

Ia menyebut masa pemulihan awal membuat mata berair dan pedih, namun tiga hari kemudian aktivitas kembali normal dengan pembatasan paparan air selama satu pekan sesuai anjuran dokter.

“Jadi, kalau misalkan muslim, kita sholat ya harus tayamum dulu,” pungkas Hasan.(zen)