JATIMPOS.CO/SURABAYA - Suasana Fourplay Fishing Surabaya di Jalan Memet Sastrowiryo No 3-5 Komplek AL, Kenjeran, pada Minggu (18/5/2025) tampak berbeda. Riuh tawa, semangat, dan deretan joran memancing mengisi tempat tersebut dalam gelaran perdana Walikota Surabaya Fishing Championship 2025. Ajang ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732 dan sukses mencuri perhatian masyarakat, wisatawan, serta komunitas pemancing dari berbagai daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Hidayat Syah, mengungkapkan bahwa kejuaraan ini memperebutkan Piala Walikota Surabaya dan menjadi kompetisi memancing pertama yang diselenggarakan secara resmi di kota pahlawan. “Walikota Cup ini diselenggarakan baru pertama kali di Surabaya. Antusiasmenya luar biasa. Pesertanya tidak hanya dari Surabaya, tapi juga dari kota lain, termasuk kalangan pengusaha dan beberapa pejabat di lingkungan Pemkot,” ujar Hidayat.
Kompetisi ini diikuti oleh 34 tim dari berbagai kota seperti Malang, Bali, Yogyakarta, Bandung, Jakarta, dan tentunya Surabaya sendiri. Para peserta berlaga dalam kategori ikan tombro terberat, dengan sistem empat sesi lomba. Dalam setiap sesi, hadiah berupa Tabungan Pembangunan Nasional (Tabanas) senilai ratusan juta rupiah diperebutkan. Total hadiah dalam kejuaraan ini mencapai Rp 600 juta, menjadikannya salah satu turnamen memancing dengan hadiah terbesar di tanah air.
Namun, kegiatan ini bukan sekadar soal menangkap ikan. Hidayat menegaskan bahwa Walikota Fishing Championship juga menjadi bagian dari upaya pemerintah kota dalam mendorong pengembangan sport tourism di Surabaya. “Para peserta datang tidak hanya untuk memancing, tapi juga menikmati kota ini. Mereka berkunjung ke mall, menyusuri jalanan kota, dan merasakan langsung pesona Surabaya yang kini semakin maju,” tambahnya.
Ketua Pelaksana acara, Rudy Judianto, menambahkan bahwa tujuan utama dari turnamen ini adalah untuk mendukung program sosial Pemkot Surabaya, khususnya program anak asuh yang diinisiasi oleh Walikota Eri Cahyadi. “Sebagian hasil dari lomba ini akan disumbangkan ke program anak asuh. Jadi, ini bukan hanya soal hobi, tapi juga aksi sosial nyata,” terang Rudy.
Selain aspek sosial, acara ini juga memberi dampak positif pada ekonomi lokal. Rudy menjelaskan bahwa selama tiga hari pelaksanaan acara, sekitar 10 pelaku UMKM hadir secara bergantian untuk menjual makanan khas Surabaya. “Kami ingin memberdayakan UMKM sekitar, agar perputaran ekonomi juga dirasakan oleh masyarakat kecil,” katanya.
Rangkaian kegiatan dimulai dengan doa bersama dan simbolis pelemparan joran oleh Sekretaris Daerah Kota Surabaya. Atmosfer kekeluargaan dan semangat kolaborasi tampak kuat sepanjang acara. Bento, salah satu peserta, akhirnya keluar sebagai juara utama dengan tangkapan ikan tombro seberat 17,345 kilogram, sebuah prestasi yang membuatnya berhak membawa pulang hadiah utama.
Tak hanya pemerintah dan panitia, berbagai tokoh kreatif dan komunitas juga menyuarakan pentingnya kolaborasi dalam acara seperti ini. Giovanni Dewa, CEO Mitra Jaya Agensi, menilai kegiatan ini sebagai model baru membangun kota. “Kami percaya kolaborasi komunitas, kreator, dan pemerintah bisa melahirkan aksi nyata dari hobi yang disukai masyarakat,” ujar Dewa.
Hal senada disampaikan oleh Founder Ini Indonesia!, yang menyebut bahwa acara seperti ini mampu menggabungkan semangat gotong royong dan kebermanfaatan, terutama bagi generasi muda. “Anak muda punya energi besar. Surabaya punya semangat kolektif yang luar biasa,” tutur Dewa.
Walikota Surabaya Fishing Championship 2025 bukan sekadar ajang kompetisi memancing, melainkan sebuah langkah cerdas dalam membangun ekosistem sport tourism, pemberdayaan ekonomi lokal, dan mendukung program sosial kota. Surabaya membuktikan bahwa dari sebuah hobi bisa lahir kolaborasi yang membawa dampak luas, memperkuat identitas kota sebagai ruang inklusif dan progresif. Jika terus digelar secara berkelanjutan, acara ini berpotensi menjadi ikon baru dalam perayaan HJKS dan magnet wisata yang menarik perhatian nasional. (fred)