JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya dipandang sebagai upaya pemenuhan gizi anak sekolah, tetapi bagian penting penerapan pendidikan karakter sejak dini. Melalui MBG, siswa tidak hanya mendapat makanan sehat tetapi pembelajaran nilai kehidupan yang membentuk pribadi disiplin, bertanggung jawab, empati dan kebersamaan serta rasa syukur.
"Nilai-nilai tersebut tertanam secara alami dalam keseharian. Sehingga menjadikan MBG bukan sekadar program makan gratis, melainkan wadah pembelajaran karakter di luar kelas," ungkap Supriantoko, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Kecamatan Kebonsari.
Supriantoko menyatakan pelaksanaan MBG membiasakan anak untuk berdoa sebelum makan, menjaga kebersihan, serta menghormati sesama. Siswa juga dilatih untuk bersikap toleran saat menunggu giliran, mandiri dalam mengelola dan membersihkan perlengkapan makan.
Selain itu, kesetaraan gizi melalui menu yang sama juga menciptakan rasa percaya diri serta menumbuhkan sikap hidup sederhana di kalangan siswa. Tidak ada perbedaan sosial dalam hal makanan. Setiap anak berhak mendapatkan porsi yang seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimal.
"Program MBG berkontribusi nyata membentuk generasi yang sehat, cerdas, serta berkarakter kuat untuk masa depan bangsa," tegas Supriantoko.
Di wilayah Kecamatan Kebonsari, program MBG diluncurkan sejak 21 September 2025 lalu. Sebanyak 1.605 siswa tercatat sebagai penerima manfaat dari program yang diawasi Badan Gizi Nasional (BGN).
"Pengawasan juga dilakukan kejaksaan, Pemkab Madiun, Polres Madiun, pihak sekolah, serta orang tua siswa. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan dan efektivitas program di sekolah," jelas Supriantoko.
Program MBG diharapkan terus berjalan secara berkelanjutan dan memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Serta perkembangan anak-anak sekolah di Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.(jum).