JATIMPOS.CO, KABUPATEN JEMBER – Program insentif honorarium untuk guru ngaji yang digagas oleh Pemerintah Kabupaten Jember disambut dengan antusias oleh para pengajar agama Islam ini.
Salah satu yang mengekspresikan rasa syukurnya adalah Ustaz Ahmad Fauzan, usia 40 tahun, yang mengajar di Dusun Krajan, Desa Sukorambi, Kecamatan Sukorambi.
Ia mengungkapkan bahwa dana insentif yang diterimanya tidak akan dipakai untuk kepentingan diri sendiri, melainkan akan digunakan kembali untuk mendukung aktivitas para santrinya.
Ustaz Ahmad Fauzan menegaskan bahwa peranannya sebagai pengajar agama murni merupakan bentuk pengabdian, dan ia tidak menerima bayaran atau gaji dalam menjalankan tugasnya.
"Saya sudah mengabdikan diri sebagai pendidik agama sejak tahun 2004," ujarnya pada Kamis, 16 Oktober 2025. Baca juga: Menerima Insentif, Guru Ngaji di Sukorambi Berbagi untuk Santri
Selain mengajar di musala dan TPQ di Dusun Krajan, ia juga menjalankan usaha sampingan dalam beternak bebek.
Ketika ditanya tentang perasaannya setelah mendapatkan insentif dari Bupati, Ustaz Ahmad Fauzan merasa senang dan mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada Bupati Jember.
"Harapan saya untuk bupati adalah agar sektor pendidikan dapat berkembang lebih baik dan lebih berhasil di masa depan, terutama bagi para santri," katanya. Baca juga: Pemkab Jember Salurkan Insentif kepada Guru Ngaji di Sukorambi
Ia menekankan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk kepentingan para santri, bukan sepenuhnya untuk dirinya sebagai guru ngaji.
"Saat ini, saya mengajar sekitar 15 santri pada malam hari dan sekitar 40 santri untuk TPQ pada siang hari," tuturnya.
Sementara itu, Musyaffa Camat Sukorambi menjelaskan bahwa ada 294 guru ngaji yang menerima insentif honorarium dari Pemerintah Kabupaten Jember.
"Hari ini ada dua sesi, sesi pertama ada 3 desa yakni desa Klungkung, Karangpring dan Dukuh Mencek, untuk sesi kedua ada 2 desa yakni desa Sukorambi dan Jubung," ungkap Musyaffa.
"Dengan banyaknya penerima ini semoga dapat memberi manfaat kepada guru ngaji maupun santrinya. Karena sejatinya guru ngaji ini adalah ibadah dan ketika mendapatkan rejeki pasti akan dibagi untuk kebutuhan santrinya," lengkapnya. (Ari)