JATIMPOS.CO/BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro terus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui berbagai program pelatihan dan pemberdayaan. Salah satunya melalui bimbingan teknis (bimtek) bagi penerima manfaat program Gerakan Ayam Petelur Mandiri (GAYATRI) serta pelatihan wirausaha bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). Kegiatan ini digelar di Kantor Kecamatan Sugihwaras, Selasa (24/6/2025).
Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, mengatakan bahwa sejak dilantik, dirinya bersama Wakil Bupati Nurul Azizah menempatkan penanggulangan kemiskinan sebagai prioritas utama.
Di Kabupaten Bojonegoro terdapat 54.000 keluarga yang masuk dalam kategori keluarga pra sejahtera. Sebagian besar berada di wilayah tamping hutan. “Maka dengan program GAYATRI ini menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat,” ucapnya.
Lebih lanjut Bupati Wahono menjelaskan bahwa warga penerima manfaat program GAYATRI mendapat pelatihan dan pendampingan dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro selama dua bulan. Pendampingan itu untuk mengelola ternak ayam yang baik dan benar. Dengan adanya GAYATRI ini masyarakat dapat memanfaatkan hasil dari ayam petelur, seperti memanfaatkan telurnya untuk diolah menjadi berbagai cemilan atau makanan yang bernilai ekonomi.
“Secara tidak langsung, hal ini akan menumbuhkan Industri Kecil Menengah (IKM) baru dan ini sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi masyarakat,” jelas Bupati Wahono.
Pemkab Bojonegoro juga terus melakukan upaya memberikan pelayanan publik secara maksimal. Salah satunya bagi pelaku IKM maupun UMKM untuk mempermudah proses perizinan, sertifikat halal serta perizinan lainnya.
“Kami juga mengimbau kepada Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro serta Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja unntuk memberi pelatihan kerja serta mencari jaringan pasar sebagai sarana promosi produk UMKM. Ini guna membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Amir Syahid menambahkan bahwa bimtek dan pelatihan wirausaha ini sebagai penunjang program berkelanjutan GAYATRI. Program ini merupakan salah satu langkah mendukung ketahanan pangan, khususnya dalam penyediaan protein hewani. Menurutnya, saat ini permintaan telur ayam cukup stabil dan terus meningkat seiring pertumbuhan ekonomi dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang.
“Sehingga Pemkab Bojonegoro bekerjasama dengan pemerintah desa untuk melaksanakan peningkatan kapasitas pelaku IKM dan penerima manfaat program GAYATRI yang bersumber dari APBDes,” tuturnya.
Salah satu penerima manfaat, Purnomo, warga Desa Bareng, mengaku antusias mengikuti pelatihan karena memberikan peluang untuk mandiri secara ekonomi.
“Semoga program yang luar biasa ini dapat terus berlanjut dan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Bojonegoro khususnya bagi keluarga yang kurang mampu,” ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Natin, pelaku IKM dari Desa Panemon. Ia mengapresiasi pelatihan wirausaha yang membantunya mengembangkan usaha makanan rumahan.
“Sebagai ibu rumah tangga kami ingin tetap berdaya dan ingin membantu ekonomi keluarga. Semoga dengan adanya bimtek, para pelaku IKM dapat menambah wawasan kami serta mendapat wadah dalam mengelola produk IKM agar lebih menarik dan diterima pasar, tidak hanya lokal, namun juga nasional dan internasional,” pungkasnya.(Nrto)