JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN — Bupati Madiun H. Hari Wuryanto menyampaikan capaian positif di sektor pertanian dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) saat menghadiri Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Madiun, Rabu (18/6/2025).

Dalam sidang yang membahas dua agenda utama—penyampaian nota penjelasan terhadap Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) RPJMD 2025–2029 dan penandatanganan kesepakatan bersama Perubahan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2025—Bupati menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah dan legislatif.

"Penandatanganan ini menunjukkan komitmen dan kerja sama yang baik dalam menyusun anggaran yang responsif, transparan, dan akuntabel," kata Bupati Madiun, Hari Wuruanto di hadapan pimpinan dan anggota DPRD, Sekda Ir. Tontro Pahlawanto, pimpinan OPD, para camat, serta jajaran Forkopimda yang hadir.

Ia menyatakan bahwa perubahan KUA dan PPAS tahun depan akan difokuskan untuk membiayai program prioritas daerah, terutama sektor yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.

Usai sidang, Bupati Hari Wuryanto mengungkapkan bahwa produksi padi di Kabupaten Madiun mengalami surplus signifikan.

"Alhamdulillah, produksi padi kita luar biasa. Saat ini, kita mengalami over produksi hampir 200 ton dari kebutuhan lokal," ujarnya.

Ia menegaskan bahwa ketahanan pangan menjadi perhatian utama Pemkab Madiun, di tengah tantangan penurunan transfer dana dari pemerintah pusat yang berdampak pada besaran APBD.

Namun demikian, ia memastikan bahwa sektor pertanian tidak akan terkena pengurangan anggaran. Untuk mengatasi penurunan tersebut, Pemkab Madiun mengoptimalkan strategi peningkatan PAD.

“PAD kita naik dari Rp 372 miliar menjadi Rp 418 miliar, atau naik lebih dari Rp 45 miliar. Ini salah satu cara kita menutup kekurangan dana transfer dari pusat,” jelasnya.

Bupati juga menambahkan bahwa pemerintah daerah tetap menjaga pembangunan infrastruktur secara berimbang. Salah satu terobosan strategis dilakukan melalui kerja sama dengan PT KAI, termasuk pengembangan layanan kereta api Bias dari Caruban ke Solo, serta rencana peningkatan Stasiun Babadan menjadi stasiun cargo.

“Infrastruktur tetap jalan, tapi pertanian jadi prioritas. Kita juga dorong kemitraan dengan BUMN seperti PT KAI agar mobilitas dan distribusi hasil pertanian makin optimal,” ujar Bupati yang didampingi Wakil Bupati dr. Purnomo Hadi. (jum).