JATIMPOS.CO//SURABAYA- Dalam upaya membuat model pemutakhiran data kependudukan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya melalui Tim Abdi Masyarakat (Abmas) mengadakan program pelatihan dan pendampingan untuk membekali remaja Karang Taruna melakukan proses pengumpulan data kependudukan di wilayah RW Kelurahan Putat Jaya Surabaya.

Pelatihan yang digelar selama 2 hari pada tanggal 7 dan 8 Oktober 2020 dilakukan secara terpadu melalui daring dan luring dengan menerapkan Protokol Kesehatan pencegahan COVID 19 secara penuh.

Beberapa narasumber yang merupakan dosen ITS berkompeten dalam bidang pengolahan data kependudukan dan system informasi menyampaikan secara daring, sementara dua dosen yang lain melakukan pemaparan materi dan pendampingan secara luring.

Dr. Kartika Fithriasari, M.Si, ketua Departemen Statistika, sebagai salah satu narasumber menjelaskan bahwa pelatihan dilakukan dalam dua moda yaitu daring dan luring mengingat keterbatasan tempat dan upaya untuk tetap melakukan protokol COVID-19.

Dengan pembatasan jumlah personil di lapangan, dimungkinkan untuk tetap dapat melakukan physical distancing saat pelatihan berlangsung. Bahkan, Ismaini selaku ketua tim juga menekankan protokol COVID-19 secara ketat selama pelatihan dengan melakukan pembatasan jarak, mencuci tangan, menyediakan handsanitizer bagi setiap peserta pelatihan dan memberikan masker dan face-shiled yang harus selalu dikenakan selama pelatihan.

Remaja Karang Taruna menyambut dengan senang, pelatihan yang diberikan mengingat pelatihan tersebut mampu memberikan keterampilan baru bagi mereka.

Yesa Amelia Putri, salah satu remaja peserta pelatihan yang mewakili RW 12 dengan penuh semangat mengikuti pelatihan ini. Menurut Yesa, pelatihan dua hari tersebut memberikan keterampilan baru bagi Yesa dan rekan-rekannya dalam memanfaatkan Excel untuk kebutuhan pendataan.

Selama ini excel yang dikuasai masih sangat dasar, dan pelatihan ini menambah kemampuannya memanfaatkan dan menguasai aplikasi program excel lebih mendalam, tambahnya.

Lurah Kelurahan Putat Jaya, Bryan Ibnu Maskuwaih, S.STP, merasa sangat terbantu dengan kehadiran tim Abmas ITS dan berharap Kelurahan Putat Jaya dapat menjadi kelurahan percontohan dalam melakukan pemutakhiran data dengan pelibatan masyarakat sebagai agen penyedia dan pengolahan data sehingga kebutuhan data kependudukan yang mutakhir dapat secara cepat dan tepat terpenuhi.

Pada akhir kegiatan abmas, Ismaini dengan senyuman khasnya mengungkapkan rasa bangganya terhadap remaja Karang Taruna Putat Jaya yang bersemangat ketika mengikuti pelatihan. Selanjutnya, pendampingan pasca pelatihan akan dilakukan oleh 10 mahasiswa KKN dari Departemen Statistika.

Harapan besarnya, agar setelah pelatihan dan pendampingan tersebut remaja Karang Taruna Kelurahan Putat Jaya dapat memanfaatkan keterampilan baru yang diperoleh dalam membantu pemutakhiran data kependudukan di wilayah domisili mereka, serta sebagai sarana mewujudkan harapan untuk menjadikan Kelurahan Putat Jaya sebagai model kelurahan dalam Angka yang selama ini belum tersedia.

Daerah Dalam Angka
Pada era digitalisasi, informasi yang ada pada suatu daerah menjadi suatu keniscayaan. Informasi tidak dilakukan secara konvensional melainkan harus berbasis aplikasi agar mudah dicari. Informasi di suatu wilayah, misal provinsi dikenal sebagai Provinsi Dalam Angka, untuk tingkat Kabupaten/kota dikenal sebagai Kabupaten/Kota dalam Angka.

Bahkan saat ini, Pemerintah Kabupaten/Kota telah menyediakan data statistik tingkat kecamatan atau yang dikenal sebagai Kecamatan dalam Angka. Daerah Dalam Angka (DDA) digunakan sebagai sarana untuk menyediakan data statistik yang dapat menggambarkan kegiatan-kegiatan pembangunan yang telah dilakukan di daerah tersebut.

Kegunaan DDA untuk memberikan informasi mengenai potensi daerah, permasalahan yang ada dalam daerah, dan juga sebagai bahan evaluasi dari hasil pembangunan yang telah dilakukan baik oleh pemerintah atau swasta sehingga dapat digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk menentukan kebijakan atau pembangunan di masa mendatang.

DDA tingkat provinsi tersedia, bahkan DDA tingkat kecamatan pun tersedia, namun DDA tingkat desa atau kelurahan belum maksimal tersedia. Padahal informasi DDA tingkat kecamatan adalah hasil kompilasi dari desa-desa di wilayah tersebut. Dengan demikian, desa atau kelurahan merupakan sumber informasi yang sangat penting sehingga informasi di tingkat desa harus benar dan akurat.

Publikasi DDA biasanya berisikan tabel-tabel dan grafik-grafik yang menggambarkan data di suatu wilayah/daerah. Pada umumnya, DDA menginformasikan 10 data/informasi. Salah satu yang paling dibutuhkan adalah Data Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Informasi tersebut dapat diolah dan dianalisis hingga menghasilkan informasi yang berguna dan bermanfaat.

Salah satu permasalahan klasik yang sering didapati di tingkat desa atau kelurahan adalah tidak tersedianya data lengkap dan mutakhir sehingga seringkali hal ini menimbukan permasalahan bagi pihak-pihat terkait, baik dari insitusi pemerintahan maupun non pemerintahan apabila pada suatu waktu membutuhkan data yang membutuhkan keterlibatandata masyarakat pada tingkat kelurahan atau desa.

Kenyataan tersebut tidak jauh berbeda dengan apa yang terjadi di Kelurahan Putat Jaya Surabaya. Hal ini, disebabkan oleh keterbatasan jumlah staf dan sumber daya yang memahami tentang pengolahan data khususnya data kependudukan.

Seperti dikutip dari pernyataan Dr. Ismaini Zain, M.Si, ketua tim Abmas ITS, bahwa ketersedian data kependudukan di kelurahan Putat Jaya Surabaya masih disimpan dalam bentuk yang tidak unik dan tidak rapi.

Sehingga apabila ada data yang diperlukan, akan kesulitan ketika mencari data secara manual. Kalaupun petugas sudah menggunakan komputer dalam pendataannya tetapi masih menggunakan teknologi yang masih sangat sederhana.

Dosen yang akrab dipanggil Ismaini ini, beserta timnya memiliki kepedulian terhadap ketersediaan data yang mutakhir dengan dikelola melalui teknologi yang lebih mumpuni sehingga kebutuhan masyarakat akan ketersediaan data dapat dipenuhi secara tepat, cepat, dan akurat.

Menjadikan Kelurahan Putat Jaya sebagai mitra abdi, tim ABMAS ITS yang didukung oleh Pusat Kajian Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat (PDPM) ITS menginisiasi sebuah model pemutakhiran data kependudukan pada tingkat kelurahan dengan memanfaatkan Microsoft Excel untuk mengolah sebuah informasi yang bersifat statistik, perhitungan, pengolahan data, pembuatan laporan dan lain sebagainya.

Dengan memanfaatkan program aplikasi Microsoft Excel ini,sekumpulan data besar dan kompleks dirangkum menjadi sebuah laporan yang lebih ringkas dan sederhana dalam bentuk dashboard menarik dan interaktif.

Pemutakhiran data kependudukan tidak mungkin dilakukan dengan cepat dan tepat bila hanya melibatkan staf kelurahan, mengingat keterbatasan sumber daya dan jumlah beban kerja yang cukup tinggi. Sebagai jalan keluarnya, diungkapkan oleh Ismaini, pelibatan masyarakat merupakan cara yang efisien untuk membantu kelurahan dalam melakukan pengumpulan data kependudukan.

Dengan alasan ini, tim abmas mengajak remaja Karang Taruna Kelurahan secara suka rela melakukan proses pengumpulan data tersebut. Kurnia Cahyanto, wakil Karang Taruna Kelurahan Putat Jaya Surabaya menyambut baik ide tim Abmas ITS dengan bergerak cepat menggalang 25 remaja Karang Taruna mewakili 25 RW di wilayah kelurahan tersebut. (Kartika Nuswantara)

TERPOPULER

  • Minggu Ini

  • Bulan Ini

  • Semua