JATIMPOS.CO/BOJONEGORO – Kegiatan SAPA BUPATI ke-3 yang digelar di Pendopo Malowopati, Selasa (17/6/2025), kembali menjadi ruang aspirasi warga Bojonegoro. Kali ini, sejumlah penyandang disabilitas menyampaikan masukan terkait aksesibilitas dan pelatihan keterampilan yang dibutuhkan untuk mendorong kemandirian mereka.
Ali, penyandang tuna netra sekaligus Ketua Pertuni (Perkumpulan Tuna Netra Indonesia) Bojonegoro, menyampaikan apresiasinya terhadap fasilitas guiding block di trotoar-trotoar kota. Namun, ia juga mengeluhkan masih adanya trotoar yang rusak.
“Saya bangga, trotoar di Bojonegoro ada guiding block bagi tuna netra. Tapi sayang banyak trotoar yang rusak. Mohon ada perhatian dari Bapak Bupati,” tuturnya.
Ali juga mengusulkan adanya pelatihan keterampilan berbasis digital bagi penyandang disabilitas netra, agar mereka bisa lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dan punya daya saing.
Sementara itu, Sanawi, warga Kecamatan Balen, menyampaikan bahwa dia mengaku sangat senang karena Pemkab Bojonegoro sudah memperhatikan disabilitas. Namun, ia juga menegaskan bahwa penyandang disabilitas tak hanya butuh bantuan, tapi juga akses untuk berkarya.
“Kami tidak hanya membutuhkan bantuan saja, tapi perlu dididik untuk berkarya jadi tidak menjadi beban,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menyampaikan rasa terima kasih atas masukan yang disampaikan dan langsung menginstruksikan Dinas Sosial untuk menindaklanjutinya.
Bupati juga menyampaikan bahwa dirinya ikut bangga sebab para penyandang disabilitas Bojonegoro yang produktif juga membantu Pemkab dalam promosi UMKM dan wisata.
Untuk itu, Mas Wahono, sapaan akrab Bupati, meminta Dinas Sosial untuk menganggarkan kegiatan bagi peningkatan keterampilan penyandang disabilitas. Bupati juga mendorong penambahan fasilitas untuk meningkatkan ekonomi.
“Teman-teman disabilitas bisa mengajukan proposal, nanti dinsos bisa membantu,” pungkasnya. [Snt]